Yuk Lebih Peka, Orang Tua Punya Peran Penting Mengurangi Dampak Gadget pada Anak
Mom & Dad tentunya pernah melihat pemandangan seperti ini. Sebuah keluarga kecil yang terdiri dari ayah, ibu, kakak usia SD dan adik balita makan di rumah makan. Saat ayah dan ibu sedang menikmati makan, si kakak dan si adik balita tampak anteng dengan gadget. Kakak dan adek masing-masing punya hp sendiri-sendiri.
Fenomena ini sudah sangat lumrah ditemui di mana pun. Bahkan pada tahun 2017 sebuah survey terhadap sekitar 1400-an orang tua di Amerika Serikat mendapatkan temuan yang mencengangkan. Ditemukan bahwa 42% anak usia antara 0-8 tahun di Amerika mempunyai smartphone sendiri.
Yang lebih mengagetkan lagi, fenomena ini tidak dipengaruhi oleh latar belakang ekonomi keluarga. Artinya, baik anak yang memiliki latar belakang ekonomi keluarga tinggi maupun anak yang memiliki latar belakang ekonomi keluarga rendah sama-sama memiliki smartphone.
Meskipun di satu sisi orang tua juga lah yang mengenalkan anak pada gadget, namun kondisi ini membuat banyak orang tua merasa khawatir. Si kecil jadi lebih asik bermain bersama gadget, waktunya dihabiskan untuk scrolling di smartphone dibandingkan bersama keluarga.
Beberapa Dampak Negatif Gadget pada Anak
Selain kehilangan banyak waktu bersama keluarga, banyak dampak negatif lain yang dialami si kecil karena gadget. Berikut ini beberapa dampak negatif yang paling sering terjadi:
- Menurunkan kreativitas
Ketika si kecil memegang gadget, dia mendapatkan stimulus yang beragam tanpa henti. Misalnya saat menonton video di youtube. Selesai dengan satu video, ada banyak pilihan video lain yang siap untuk ditonton. Begitu seterusnya sampai otak si kecil kewalahan menerima stimulus yang tanpa henti itu.
Dengan stimulus yang terus menerus diberikan oleh gadget, si kecil mejadi tidak punya kesempatan untuk menginternalisasi stimulus tersebut. Padahal si kecil memerlukan jeda istirahat agar otaknya bisa memproses dan menginternalisasi informasi sehingga bisa disimpan di memori jangka panjang.
- Gangguan tidur
Sebagian besar layar gadget memancarkan emisi cahaya biru. Emisi cahaya biru ini salah satu spekturm cahaya dengan panjang gelombang tertentu. salah satu efek yang ditimbulkan oleh emisi cahaya biru adalah menggangu pola tidur.
Spektrum gelombang cahaya biru mirip dengan spectrum gelombang sinar matahari. Sehingga emisi yang dipancarkan layar gadget membuat otak si kecil berpikir bahwa kondisinya siang hari. Kondisi ini kemudian membuat otak menekan produksi hormon melatonin yang berfungsi mengatur siklus tidur si kecil.
Akibatnya si kecil mengalami pola gangguan tidur. Padahal di usianya yang sedang tumbuh dan berkembang, tidur yang berkualitas sangat dibutuhkan untuk proses penyimpanan informasi pada memori jangka panjang.
- Menurunkan kesehatan fisik dan mental
Akses si kecil terhadap gadget yang tidak terbatas bisa menurunkan kesehatan mental. Diawali dengan gangguan tidur, si kecil lama-lama akan mengalami pola gangguan makan, kemudian menumbuhkan kebiasaan malas bergerak sehingga beresiko buruk terhadap kesahatan.
Dari segi kesehatan mental, terlalu sering berinteraksi dengan gadget membuat si kecil kecanduan. Tanda si kecil sudah kecanduan di antaranya tidak mau berhenti menggunakan gadget, stress jika gadget tidak ada di sekitarnya. Jika sudah kecanduan gadget, Mom & Dad perlu berkonsultasi dengan ahli untuk mengobatinya.
Bagi anak-anak yang lebih besar, game online dan media sosial juga bisa berpengaruh buruk terhadap kesehatan mental. Rasa frustasi karena tidak berhasil menyelesaikan game, rasa minder karena melihat media sosial orang lain yang kehidupannya terlihat lebih baik, dan meniru challenge yang membahayakan nyawa demi konten adalah beberapa contoh dampak buruk penggunaan gadget.
Memperkuat Peran Orang Tua
Melihat fenomena ini, Mom & Dad tentu ikut merasa khawatir. Apalagi jika Mom & Dad di rumah termasuk orang tua yang sudah memberikan fasilitas gadget sendiri kepada si kecil. Jika demikian, Mom & Dad harus lebih peka terhadap penggunaan gadget si kecil.
Michael Rich, seorang associate professor of pediatrics di Harvard Medical School menyampaikan bahwa “lamanya waktu penggunaan smartphone oleh anak tidak benar-benar berpengaruh.” Lamanya penggunaan gadget memang mempunya dampak, tapi menurutnya yang harus lebih diperhatikan adalah “bagaimana dan untuk apa si kecil menggunakan gadget miliknya.”
Bahkan jika ditelisik lebih jauh, keberadaan gadget tidak sepenuhnya negatif. Ada banyak sisi positif yang bisa didapatkan Mom & Dad bersama si kecil melalui gadget. Oleh karena itu, peran orang tua dalam mendampingi si kecil menggunakan gadget sangat penting.
Berikut ini beberapa tips yang bisa Mom & Dad lakukan untuk mengurangi dampak negatif gadget pada si kecil:
- Menjadikan waktu bermain gadget sebagai waktu untuk bermain bersama
Si kecil yang asik bermain gadget akan lupa pada lingkungan sekitarnya. Termasuk kepada orang tuanya. Oleh karena itu, Mom & Dad bisa membangun kebersamaan dengan si kecil melalui gadget. Dibandingkan melarang si kecil bermain gadget saat berkumpul bersama, lebih mengasyikan jika Mom & Dad ikut melihat apa yang dilihat si kecil.
Jika si kecil sedang melihat video nyanyian anak-anak, ikutlah bernyanyi bersamanya. Jika si kecil sedang tertarik melihat video permainan huruf dan angka, pancinglah si kecil untuk menirukan pengucapam huruf dan angka.
- Menyepakati batasan ruang dan waktu penggunaan gadget
Menggunakan gadget sering membuat lupa waktu. Oleh karena itu batasan waktu penggunaan gadget sangat diperlukan agar Mom & Dad tidak kehilangan waktu bersama si kecil. Membuat kesepakatan waktu penggunaan gadget mungkin sulit dilakukan dengan balita yang belum sepenuhnya memahami konsep waktu. Oleh karena itu komitmen kuat dari Mom & Dad sangat diperlukan.
Jika si kecil secara konsisten melihat Mom & Dad tidak menggunakan gadget pada waktu-waktu tertentu, lama-lama dia akan paham bahwa ada waktu di mana Mom & Dad tidak menggunakan gadget.
Selain batasan waktu, batasan ruang juga bisa diterapkan. Misalnya Mom & Dad menyepakati bersama si kecil bahwa di kamar tidak boleh menggunakan gadget.
- Mengkombinasikan bermain menggunakan gadget dengan bermain tanpa gadget
Salah satu dampak negatif gadget adalah membuat si kecil lebih banyak duduk atau rebahan, jarang melakukan aktivitas fisik. Oleh karena itu, Mom & Dad harus menyusun kegiatan untuk si kecil agar seimbang antara bermain menggunakan gadget dengan bermain tanpa gadget.
Kegiatan di luar rumah adalah kegiatan yang paling ampuh untuk membuat si kecil lupa pada gadget. Ajaklah si kecil turun sawah, menyusuri sungai, berlari di lapangan, bermain di taman bermain dan kegiatan-kegiatan lainnya yang mendorong aktivitas fisik.
Beberapa alternatif kegiatan saat di rumah misalnya membersihkan rumah bersama, mencuci pakaian bersama, mencuci piring kotor bersama, mencuci kendaraan bersama.
Dengan tips-tips ini semoga Mom & Dad bisa mulai memahami bahwa kemajuan teknologi tidak sepenuhnya salah; yang salah adalah bagaimana dan untuk apa teknologi digunakan. Oleh karena itu sebagai orang tua kita harus mengambil peran aktif dalam upaya mengurangi dampak negatif dan menggunakan gadget ke arah yang lebih positif mendorong tumbuh kembang si kecil.
ditulis Hilman Firdaus