Begini Cara Merespon Saat Anak Melihat Orang Tua Berhubungan Badan
Pendidikan Seks Usia Dini
Pendidikan seks masih menjadi hal yang tabu untuk dibicarakan di masyarakat kita. Padahal pendidikan seks memegang peranan penting untuk anak-anak dalam rangka memberikan pengetahuan dan pemahaman. Banyak anak yang tidak paham tentang pendidikan seks sehingga akhirnya terjerumus pada perilaku seks yang menyimpang.
Selama ini yang dibayangkan sebagian besar masyarakat kita tentang pendidikan seks adalah perihal hubungan seksual. Padahal jangkauan pendidikan seks lebih luas daripada itu. Misalnya, mengenali bagian tubuh, mengenali perbedaan anatomi dan fisiologi tubuh laki-laki dan perempuan, perilaku hidup sehat, dan lain-lain.
Selain masih tabu, juga masih banyak kalangan yang berpikiran bahwa anak usia dini belum perlu mendapatkan pendidikan seks. Pandangan ini tentu keliru. Karena semakin dini anak mengenal pendidikan seks, semakin anak memahami perilaku seksual yang sehat dan yang menyimpang, sehingga anak bisa menghindari perilaku yang menyimpang tersebut.
Lantas, pada usia berapa anak mulai dikenalkan dengan pendidikan seks? Salah satu pendapat menyebutkan bahwa anak usia 3-4 tahun sudah mulai belajar mengenali tubuh. Anak usia ini mulai tahu bahwa ada perbedaan bentuk tubuh antara dirinya dengan kedua orang tuanya. Oleh karena itu, di usia inilah sebaiknya anak mulai dikenalkan pada pendidikan seks.
Manfaat Pendidikan Seks Usia Dini
Selain mengenali perilaku seksual yang menyimpang, beberapa manfat lain dari pendidikan seks pada anak antara lain:
- Melindungi anak dari efek buruk media dan lingkungan
Saat ini media sosial mengambil alih sebagian besar arus informasi. Termasuk informasi yang belum boleh diketahui anak. Jika anak tidak diberi pengetahuan sejak awal, anak akan cenderung menelan mentah-mentah semua informasi tersebut.
Lingkungan sekitar anak juga tidak sepenuhnya aman. Dalam banyak kejadian kekerasan seksual pada anak, sebagian besar pelaku berasal lingkungan terdekat anak. Oleh karena itu pendidikan seks usia dini dapat membantu anak untuk melindungi dirinya dari kejahatan seksual.
- Menumbuhkan sikap saling percaya antara orang tua dan anak
Kasus kekerasan seksual pada anak banyak terjadi dilakukan oleh keluarga sendiri, bahkan oleh ayah sendiri. Hubungan yang disebut dengan inses ini terjadi karena adanya komunikasi tentang seksualitas yang tidak berjalan pada orang tua dan anak.
Orang tua, baik Ayah maupun Ibu, harus memberikan pengertian sejelas mungkin tentang seksualitas kepada anak. Sehingga dari komunikasi tersebut muncul sikap saling percaya. Orang tua percaya bahwa anaknya tahu apa yang baik dan tidak baik. Sedangkan anak percaya orang tuanya tidak akan melakukan hal yang tidak baik kepadanya.
- Meningkatkan pemahaman anak tentang konsekuensi
Seiring dengan bertambahnya usia, rasa ingin tahu anak akan semakin besar. Termasuk dalam seksualitas. Anak yang sudah diberi pemahaman tentang seksualitas sejak usia dini akan mengetahui bahwa perilaku seks yang tidak sehat akan mendatangkan konsekuensi. Pemahaman terhadap konsekuensi ini dapat menghindarkan anak dari perilaku seksual yang menyimpang.
- Membuat anak menghargai diri dan tubuhnya
Pendidikan seks bukan sekedar tentang hubungan seksual. Pendidikan ini juga berhubungan dengan penghargaan terhadap diri sendiri dan tubuh. Menghargai diri sendiri dan tubuh dengan cara tidak membiarkan orang lain menyentuh bagian tubuh yang sensitif.
Anak Melihat Orang Tua Berhubungan Badan
Bagaimana kalau Mom & Dad sudah memberikan pendidikan seks kepada si kecil, dan si kecil pun sudah memahami dasar-dasar pendidikan seksual, kemudian si kecil secara tidak sengaja memergoki Mom & Dad sedang berhubungan badan?
Ada beberapa dampak yang terjadi pada si kecil jika melihat Mom & Dad sedang berhubungan badan. Dampak ini bervariasi sesuai dengan tingkatan usia. Di usia 3-4 tahun si kecil akan berpikir bahwa Dad sedang menyakiti Mom. Jika si kecil dibiarkan berpikir seperti ini tanpa diluruskan, akan berpengaruh terhadap kesehatan mentalnya.
Seiring bertambah usia, pada usia 5 tahun, si kecil dengan rasa ingin tahu yang besar akan mencari tahu apa yang sedang terjadi. Rasa penasaran ini perlu diimbangi oleh respon Mom & Dad yang bijak serta menyisipkan pendidikan seks yang sesuai dengan usianya.
Cara Merespon Jika Anak Melihat Orang Tua Berhubungan Badan
Ketika si kecil melihat Mom & Dad berhubungan badan, ada baiknya Mom & Dad memberikan respon yang tepat. Respon tepat ini harus diawali dengan sikap tenang dan rileks. Dalam kondisi tenang, Mom & Dad dapat memberikan penjelasan yang baik, dan si kecil pun akan merasa aman.
Penjelasan yang baik dari Mom & Dad harus disesuaikan dengan usia si kecil. Untuk si kecil yang berusia sekitar 3-5 tahun, Mom & Dad bisa memberikan penjelasan bahwa Mom & Dad sedang menghabiskan waktu bersama, bukan sedang saling menyakiti.
Untuk lebih memudahkan pemahaman si kecil, Mom & Dad bisa menganalogikan waktu bersama ini seperti halnya waktu bersama si kecil dengan teman-temannya. Sehingga si kecil lebih paham bahwa Mom & Dad tidak sedang saling menyakiti tapi saling berbagi.
Anak usia antara 6-7 dengan rasa ingin tahu yang besar Mom & Dad bisa menjelaskan secara lebih menyeluruh agar si kecil paham. Momen ini sekaligus juga menjadi bagian dari pendidikan seks bagi si kecil. Mom & Dad bisa menjelaskan bahwa ada hubungan tertentu antara laki-laki dan perempuan yang hanya boleh dilakukan oleh orang dewasa yang sudah menikah.
Biasanya si kecil akan melanjutkan dengan pertanyaan-pertanyaan lain karena rasa penasaran yang luar biasa besar. Mom & Dad tinggal menjawab sesuai dengan pengetahuan yang dimiliki. Yang penting si kecil tidak dimarahi karena rasa ingin tahunya. Dan, jadikan kesempatan ini untuk memberikan pendidikan seks yang baik demi kebaikannya di masa depan.
ditulis Hilman Firdaus